Sekolah Sekalian Jualan Bakso, Beginilah Perjuangan Bocah SD Menantang Kerasnya Kehidupan




Pikul beban seberat 10 kg tiap hari, berjualan bakso punya orang dengan gaji cuma Rp 5 ribu 

Bermediasi- Goresan garis nasib, kadang bawa satu orang pada kehidupan duniawi yang penuh dengan teka-teki serta perjuangan. Ada yang ditakdirkan dalam keadaan yang serba berkecukupan atau bahkan juga lebih, tetapi banyak juga yang hadapi dalam keadaan yang penuh dengan terbatasnya. 

Seperti dalam Erwin Penting, Bocah yang sekarang duduk di kursi kelas 2 sekolah basic asal Kecamatan Cigedug, Kabupaten Garut itu, harus ikhlas jualan bakso tahu keliling kampung untuk memenuhi bekal sekolahnya. Akhirnya, dia juga harus ikhlas menukar waktu kecilnya yang semestinya penuh dengan keriangan serta gurau tawa, jadi perjuangan untuk bertahan hidup. 

Berjualan bakso untuk memenuhi bekalnya di sekolah Dikutip dari news.detik.com, Erwin yang bersekolah di Madrasah Iftidaiyyah (MI) Al-Muttaqien ini, mulai berdagang sesudah ditinggal orang tuanya Uyu serta Imas yang merantau ke luar kota. Pekerjaan berjualan ini juga sudah dia mainkan sepanjang tiga bulan paling akhir. Sebab ditinggal merantau oleh ke-2 orang tuanya, Erwin sekarang tinggal bersama dengan bibinya yang bernama Kokom. 

Seperti pedagang bakso, bocah berumur tujuh tahun itu harus bangun jam 7 pagi sehari-harinya. Dengan langkah kecilnya, Erwin telusuri kampung-kampung di sekelilingnya dengan perlahan-lahan untuk tawarkan bakso yang dia pikul. Beban seberat seputar 8-10 kg yang disangga oleh badan mungilnya, tidak membuat merasakan canggung waktu layani konsumen. 

Berjualan telusur jalanan kampung [sumber gambar]Bukan apa-apa, ini dikerjakan olehnya supaya bisa jajan di sekolahnya. Sambil berjualan, Erwin sudah siap untuk pergi sekolah. Komplet dengan seragam serta tas di pundaknya. Sesaat bahunya menyokong dagangan, dia berjalan dengan yakin diri. Dia bahkan juga akui tidak malu dengan apa yang ia lalui, walau teman-temannya sendiri di sekolah sebagai konsumen setia bakso yang ditawarkannya. 

“Keliling jualan. Tidak malu,” tuturnya seperti yang diambil dari news.detik.com. 

Tidak malu berjualan walau sudah sempat diejek serta diupah Rp 5 ribu /hari [sumber gambar]Bakso yang di jual oleh Erwin, bukan hasil produksinya sendiri tetapi punya sang tetangga, dimana dia terima gaji sebesar Rp 5 ribu sampai 6 ribu /hari dari hasilnya berdagang sepanjang hari. Walau mendapatkan gaji yang termasuk tidak wajar buat tenaga bocah seusianya, Erwin masih semangat. Seringkali, dianya sempat juga diejek karena aktivitasnya jadi pedagang bakso. Erwin menjelaskan, maksudnya cuma untuk mengurangi beban orangtua. Masyaallah… 

Benar-benar berat beban yang dijamin oleh seseorang bocah seperti Erwin di atas. Tidak cuma harus berusaha mengakhiri pendidikannya, tetapi dia harus juga kerja keras seseorang diri dengan berjualan bakso keliling untuk penuhi kebutuhannya dengan gaji yang akan membuat kita mengelus dada. So, masih senang merintih hidup sulit Teman dekat 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Sekolah Sekalian Jualan Bakso, Beginilah Perjuangan Bocah SD Menantang Kerasnya Kehidupan "

Post a Comment