Dipuja Bagai Dewa, Nasi Jadi Bagian Penting Budaya Makan



Bermediasi- Bangsa Indonesia menempatkan nasi sebagai bagian penting budaya makan. Dipuja bagai dewa lewat julukan khusus dan upacara istimewa.
Jika dilihat dari sejarahnya, nasi pertama kali dikonsumsi oleh bangsa China. Kemudian nasi menyebar luas ke wilayah Asia Selatan, Asia Tenggara dan negara lainnya. Beras lantas banyak dibudidayakan di negara dengan iklim hangat dan curah hujan tinggi, termasuk Indonesia.

Nasi jadi makanan pokok, tak ada lauk tak masalah asalkan ada nasi. Saking istimewanya, beberapa tradisi seperti di Bali dan di Jawa, beras dianggap sebagai Dewi Sri atau Dewi Beras dan Kesuburan. Masyarakat Sunda menyebutnya dengan nama Nyai Pohaci Sanghyang Asri dan di Bugis populer dengan sebutan Sangiang Serri.

Masyarakat Indonesia adalah pemuja nasi. Orang Indonesia belum makan jika belum menyantap nasi, meskipun sebenarnya sudah menyantap aneka makanan lain. Soal pola makan pun demikian, dalam sehari orang Indonesia wajib menyantap 3 porsi nasi sebagai patokan.

Berbicara soal nasi, tak lengkap rasanya jika tak membahas kualitas dan karakter rasa beras yang dihasilkan dari setiap daerah. Tergantung lokasi tanamnya, beras juga menghasilkan aroma, rasa dan tekstur yang dipengaruhi oleh tempat tanam.

Nasi Solok dihasilkan oleh barek Solok atau beras Solok, Sumatera Barat. Beras long grain istimewa yang saat ditanak akan menghasilkan nasi yang harum aromanya dengan tekstur yang pulen. Sedap diguyur kuah gulai dan disuap dengan sambalado. Lain dengan nasi asal Cianjur yang merupakan jenis short grain, terkenal harum dan teksturnya pulen lembut.

Berkaitan dengan tekstur nasi, sebenarnya juga dipengaruhi oleh teknik memasaknya. Cara masak nasi tradisional terbukti menghasilkan nasi yang lebih pulen dan tidak cepat basi. Orang tua zaman dulu kerap memasak nasi menggunakan alat yang disebut slengsengan atau langseng.

Proses ini dimulai dengan memasak beras menjadi nasi aron alias setengah matang, lalu nasi kembali dikukus dengan kukusan dari anyaman bambu hingga matang. Kini slengsengan dan teknik masak tradisional sudah tak digunakan lagi oleh masyarakat perkotaan karena lebih memilih mengandalkan rice cooker. Padahal teknik memasak itu menghasilkan nasi yang tak mudah basi dan pulen.

Ragam olahan nasi pun tak kalah menarik, di Indonesia bahkan ada nasi tumpeng yang dianggap makanan sakral. Nasi tumpeng hanya hadir saat momen istimewa, tak heran kalau olahan nasi ini memiliki filosofi. Nasi berbentuk kerucut dikelilingi aneka lauk-pauk semuanya punya simbol.

Mau tahu seluk-beluk dan detail nasi asli Indonesia? DetikFood kali ini akan mengulas segala hal yang berkaitan dengan nasi asal Indonesia. Mulai dari beras unggulan, cara menanak nasi, menyajikan nasi sebagai menu harian hingga di saat istimewa. Karena nasi jadi bagian penting budaya masyarakat agraris. Pantau terus detikfood!

UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Dipuja Bagai Dewa, Nasi Jadi Bagian Penting Budaya Makan"

Post a Comment