6 Hal yang Wajib Dicek pada Mobil untuk Dipakai Liburan



Bermediasi- Akhir pekan ini akan menjadi long weekend, libur tahun baru islam jatuh pada Kamis, 20 Agustus 2020, lalu cuti bersama pada Jumat, 21 Agustus 2020. Bagi Anda yang akan menikmati libur panjang pekan ini dengan menggunakan mobil pribadi, ada yang perlu diperhatikan nih detikers sebelum menempuh perjalanan jauh.
Persiapan mobil untuk menempuh jarak jauh pun tak boleh asal sembarangan. Alih-alih ingin melepas penat, malah menimbulkan masalah saat di perjalanan.

Nah, berikut ini redaksi detikOto membagikan beberapa tips pengecekan mobil sebelum dipakai untuk menghabiskan waktu long weekend akhir pekan ini. Simak yuk!

1. Mengecek kondisi ban

Sebelum menghabiskan long weekend akhir pekan ini, jangan lupa untuk periksa kondisi kendaraan seperti ban ya.

Seperti dikutip dari TyreSafe ada 3 hal yang bisa dilakukan untuk mengukur tingkat keausan ban.

Pertama yang harus dilakukan adalah mengecek tekanan ban pada mobilnya dan menyesuaikan tekanannya dengan apa yang telah direkomendasikan oleh pabrikan mobilnya. Biasanya, ukuran ban yang direkomendasikan oleh pabrikan disimpan di buku manual atau tertera di pintu pengemudi.

Hal lain yang harus Anda lakukan adalah memeriksa ketebalan ban. Normalnya ketebalan ban minimum masih 1,6 mm. Untuk memeriksanya cobalah Anda menggunakan koin dan masukan ke dalam garis ban, jika koin itu masuknya cukup dalam berarti kedalaman tapak ban masih bagus.

Terakhir adalah Anda harus memeriksa ban secara keseluruhan seperti memeriksa ada benjolan atau tidak, ada kawat ban yang keluar atau tidak begitu juga seterusnya sampai dipastikan ban itu masih layak digunakan atau masih layak jalan.

Selain 4 ban yang biasa digunakan tentunya ban cadangan juga perlu diperiksa dan dirawat dengan cara yang sama. Banyak kejadian tak terduga yang akan membuat ban mobil perlu diganti. Ban cadangan akan sangat berguna ketika perlu menggantinya ketika berada di tempat yang jauh dari bengkel.

2. Cek Oli Mesin

Mesin bisa bekerja dengan baik dengan adanya cairan atau pelumas. Mengecek kualitas oli juga bisa diketahui melalui dipstick.

Lalu bagaimana cara mengecek kadar normal oli mesin mobil? Metodenya cukup gampang, tinggal memanfaatkan stick oli (dipstick) yang ada di ruang mesin.

"Langkah pertama cabut dipstick. Kemudian dilap dulu, selanjutnya masukkan kembali dipstick dan setelah itu dicabut lagi. Dari situ kita bisa periksa level oli. Jika volume oli ada di antara tanda maksimum dan minimum itu masih aman. Pengecekan ini harus dilakukan di tempat rata, kalau di tempat miring itu enggak akurat," lanjut Budi selaku Head of After Sales & CS Operation Group PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Boediarto.

Selain bisa memeriksa kapasitas oli, melalui dipstick kita juga bisa memeriksa kualitas oli mesin dalam kondisi terbaru. "Kita bisa periksa tingkat kekeruhannya. Kalau di mobil diesel, oli mesin baru diganti dan jalan berapa ratus meter itu memang warnanya agak hitam. Kalau hitam agak bening itu masih oke. Terus kalau di mobil bensin, jika oli mesin sudah hitam pekat, wajib diganti," kata Budi.

3. Perhatikan Sistem Pendingin Mesin

Dalam perjalanan pasti bertemu dengan kemacetan dan cuaca panas yang dapat mempengaruhi suhu mesin akibat dipaksa bekerja terus menerus, salah satu momok yang menyebalkan kala kendaraan harus berhadapan dengan masalah overheat. Biasanya masalah overheat ditemukan pada mobil keluaran lama, namun tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada kendaraan baru, walhasil mobil bisa mogok di jalan.

Sebab itu, pemilik kendaraan disarankan mengecek ketinggian air radiator minimal seminggu lagi. Apalagi jika mobil akan digunakan jarak jauh. Seperti dikutip dari Auto2000, radiator juga harus dikuras dan diganti air di dalamnya setiap kelipatan 80.000 km.

"Kondisi air radiator, kalau kurang ditambahkan di reservoirnya (tabung cadangan). Terus pastikan tutup radiator terpasang sempurna dan tidak ada kebocoran air radiator," ungkap Technical Service Executive Coordinator PT ADM Anjar Rosjadi kepada detikOto.

"Pastikan juga cooling fan motor bekerja dengan baik," sambung Anjar.

4. Rem

Hampir setiap kendaraan dilengkapi dengan indikator rem yang dapat dilihat di Multi Information Display (MID). Indikator ini berfungsi untuk memberikan tanda kepada pengemudi sistem pengereman dalam kondisi normal atau tidak.

Jika rem dalam kondisi normal, maka indikator tersebut berada dalam posisi tidak menyala. Sementara, saat rem dalam kondisi tidak normal atau bermasalah seperti kebocoran pada selang minyak rem atau sensor ABS terganggu karena pemasangan kampas rem, lampu indikator akan menyala.

Suara bising biasanya muncul saat kendaraan berada pada posisi pengereman. Suara tersebut berasal dari indikator bantalan rem (brake pad). Bantalan rem terbuat dari bahan baja sehingga menghasilkan suara bising ketika mulai tersentuh dengan rotor.

Jika menemukan kondisi seperti itu, sebaiknya ganti kampas rem dengan segera untuk menghadirkan pengereman yang lebih optimal.

Rem bermasalah juga bisa dikenali dari getaran. Rotor merupakan piringan pada roda yang berfungsi memperlambat kecepatan kendaraan melalui daya tekan pada bantalan rem. Getaran saat pengereman salah satunya disebabkan oleh permukaan rotor dalam kondisi tidak rata. Selain itu, getaran pada saat pengereman juga dapat disebabkan oleh daya cengkeram piston yang berada di dalam calliper.

Bicara soal rem tidak hanya mengganti kampasnya saja Otolovers. Hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah minyak rem yang berfungsi meredam panas gesekan antar disk atau cakram dengan kampas.

Hendra Susanto pemilik bengkel Korea Timorer Motor di Ciputat, Tangerang mengatakan sejatinya minyak rem tidak hanya ditambahkan namun juga harus diganti atau dikuras setiap 20 ribu kilometer.

"Minyak rem itu sebenarnya harus dikuras setiap 20 ribu kilometer, karena semakin banyak dipakai kandungan uap airnya semakin tinggi," ujar Hendra kepada detikOto.

5. Kampas Kopling

Kopling merupakan salah satu perangkat penting di mobil. Fungsi komponen ini adalah untuk memutus dan menghubungkan mesin dengan sistem transmisi. Bagian penting dalam komponen ini adalah kampas. Kampas kopling mobil yang mulai terkikis tentunya akan memengaruhi kinerja mesin.

Kampas kopling mobil atau clutch disc memiliki bentuk seperti piringan. Komponen ini sering mengalami keausan, hingga terbakar karena masalah-masalah tertentu. Salah satu penyebab kampas kopling aus dan terbakar adalah akibat dimakan umur serta pemakaian yang salah.

Gejala keausan kampas kopling beragam. Pertama bisa dari akselerasi yang lemah. Kondisi ini biasanya dapat diidentifikasi saat pengendara menginjak pedal gas mobil. Saat akselerasi lemah, pedal gas yang diinjak tidak mengakibatkan mobil melaju cepat namun menimbulkan suara decitan dan raungan mobil.

Tuas transmisi yang keras bisa menjadi tanda kampas kopling mulai habis. Kerasnya pemindah gigi ini dapat dirasakan meskipun mobil dalam keadaan netral sekalipun. Kondisi tersebut dikarenakan transmisi gigi sukar terhubung. Tidak mudah terhubungnya transmisi ini diakibatkan oleh putaran mesin gigi yang tidak tepat.

Kampas kopling mobil yang aus juga dapat ditandai dengan selipnya komponen ini. Kondisi ini lumrah terjadi pada mobil yang kampasnya sudah tidak bisa bekerja optimal.

Jarak injak pedal yang lebih pendek juga bisa menjadi tanda kampas kopling mobil mulai habis. Kondisi memendeknya jarak injak pedal ini akibat dari menipisnya kampas.

6. Aki

salah satu komponen yang wajib dicek sebelum berangkat mudik adalah aki atau baterai. Pemilik mobil bisa mengecek sendiri kondisi aki dengan melihat secara fisik. Atau kalau ragu, silakan bawa mobil ke bengkel untuk dicek secara keseluruhan.

Sapta Agung Nugraha, Kepala Bengkel Auto2000 Bekasi Barat, mengatakan usia pemakaian aki pada mobil berbeda-beda tergantung pemakaian. Menurutnya, jika aki sudah lebih dari 1,5 tahun sebaiknya dicek kondisinya.

Perawatan aki bisa dilakukan pemilik mobil. Menjaga kondisi aki tetap prima yang paling utama adalah menjaga voltase aki di 12V. Caranya, tidak menambah beban pada aki standar mobil. Selain itu, ketika berhenti parkir pastikan lampu mobil mati.

"Selanjutnya, apabila kendaraan lama tidak digunakan, pastikan setiap tiga hari mobil dinyalakan kira-kira 15 menit agar accu/baterai mendapatkan pengisian (charge) dari alternator," tulis laman Auto2000.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "6 Hal yang Wajib Dicek pada Mobil untuk Dipakai Liburan"

Post a Comment