Bermediasi- Para pengemudi jip wisata lereng Merapi ramai-ramai mengandangkan mobilnya setelah pemerintah daerah menghimbau agar kawasan wisata Merapi ditutup sementara waktu demi mencegah penularan wabah Corona.
Alhasil, sejak 23 Maret 2020 lalu, tak kurang 900 unit mobil jip wisata yang beroperasi di kawasan lereng Gunung Merapi hanya parkir di garasi para pemiliknya yang rata-rata beralih profesi sebagai petani.
Sesepuh Asosiasi Lereng Merapi yang juga pegiat jip Merapi Bambang Sugeng menuturkan para driver telah dihimbau melakukan perawatan khusus pada jip yang sebagian besar berusia tua atau lebih dari 30 tahun itu.
“Jip-jip di kawasan Merapi itu kan paling muda keluaran tahun 1983, kami minta selama dikandangkan dirawat intensif agar saat nanti beroperasi kembali tidak membahayakan,” ujar Bambang kepada Tempo Senin 13 April 2020.
Bambang menuturkan di antara kendaraan berpenggerak mesin empat roda atau 4x4 yang menjadi favorit wisatawan di lereng Merapi itu ada pula jenis milisi merujuk pada Willys keluaran 1940-an juga ada jenis hartop keluaran 1976. Sebagain jip yang tua itu hanya bodinya saja namun untuk jeroannya sudah dimodifikasi dengan mesin relatif baru misalnya menggunakan mesin Toyota Kijang 4k, 5k, 7k.
“Jadi sebagain besar jip memang tampak bodinya saja yang tua, namun mesinnya rata-rata sudah dimodifikasi dengan mesin keluaran lebih muda agar kuat untuk tour Merapi,” ujar Bambang.
Lantas bagaimana cara para pelaku jip Merapi merawat mobil itu selama dikandangkan ?
“Pertama harus menjaga performa mesin,” ujar Bambang. Bambang mencontohkan misalnya dengan cara membersihkan bagian-bagian yang selama ini rentang berkarat karena kemasukan air. Sehingga kondisi mesin saat mangkrak dalam kondisi kering.
Menurut Bambang yang paling diwaspadai jika mobil tua seperti jip itu ketika tidak dipakai dalam waktu lama dan abai perawatannya, tiba-tiba bisa ngancing atau macet sendiri mesinnya saat mulai dioperasikan.
Oleh sebab itu Bambang pun menghimbau para pemilik jip di Merapi minimal dua kali sehari menghidupkan mesin untuk pemanasan sambil merawat akinya.
“Jip itu juga perlu didongkrak sehingga mengurangi beban ban, agar tidak terlalu lama tertekan bodi. Soalnya jika ban terlalu lama dibiarkan tertekan, walau tidak rusak, saat dijalankan lagi biasanya berpengaruh pada kenyamananya,” ujarnya.
Jip Merapi biasanya beraksi memanjakan wisatawan seperti di kawasan wisata Taman Nasional Gunung Merapi, Kabupaten Sleman. Puluhan komunitas jip wisata lava tour Gunung Merapi memakai Jeep Willys untuk memanjakan wisatawan yang ingin menjelajahi kawasan bekas terdampak erupsi Merapi tahun 2010 itu sekaligus memacu adrenalin berkendara di jalan bebatuan.
0 Response to "Cara Merawat Jip Tua Setelah Dikandangkan Versi Pemandu Merapi"
Post a Comment