Fotografer Ini Nekat Menaruh Kameranya DI Dalam Bangakai Demi Mendapatakan Foto Yang Bagus



Bermediasi- Afrika dikenal dengan satwa-satwanya yang eksotik. Tidak mengherankan jika kemudian banyak orang-orang di luar Afrika yang bersedia datang jauh-jauh ke benua ini untuk bersafari dan melihat langsung satwa liar Afrika di habitat aslinya. Charlie Hamilton James adalah satu dari sekian banyak orang tersebut. 

Kedatangan James ke Afrika sendiri bukan hanya untuk menyaksikan satwa khas Afrika dari dekat. Tetapi juga untuk mendokumentasikan kehidupan hewan-hewan tersebut. Kebetulan James berprofesi sebagai fotografer profesional untuk majalah National Geographic. Jadi saat pria asal AS tersebut berkesempatan untuk mengunjungi langsung Benua Hitam, James memanfaatkan momen tersebut untuk memotret hewan asli Afrika di habitatnya. 

Nekat Menaruh Kameranya di Dalam Bangkai! 

burung vultur via apps.phonemo.com Hewan yang menjadi buruan James untuk dipotret di Afrika Selatan adalah vultur, sejenis burung besar yang terkenal berkat kepalanya yang nyaris botak dan kebiasaannya memakan bangkai hewan. Kebiasaan vultur tersebut lantas membuat vultur di mata manusia nampak sebagai burung yang menakutkan dan identik dengan kematian. 

Kendati vultur memiliki citra yang negatif di mata manusia, James memandang vultur secara berbeda. Ia mengaku sangat menyukai burung tersebut dan merasa senang ketika menyaksikan vultur mencabik-cabik daging hewan yang sudah mati. Melalui tulisannya yang dimuat di National Geogprahic, James kemudian menjelaskan bahwa vultur sebenarnya memiliki peran penting yang kerap dipandang sebelah mata oleh manusia. 

Karena vultur memiliki kegemaran memakan bangkai hewan-hewan besar Afrika, vultur pun memiliki peran penting dalam membersihkan sampah alami dan menghambat penyebaran bakteri berbahaya. James kemudian mencontohkan kalau vultur yang mendiami kawasan Masai Mara di Kenya mengkonsumsi hewan mati jauh lebih banyak dibandingkan dengan hewan-hewan karnivora Afrika lainnya. 

Vultur sendiri memang amat teradaptasi untuk memakan bangkai. Indra penglihatan dan penciumannya yang tajam memudahkan vultur untuk menemukan bangkai hewan yang tergeletak di kejauhan. Kepalanya yang berkulit tebal dan nyaris tidak berbulu menyebabkan bakteri yang menempel di kepalanya akan mati akibat terpapar sinar matahari. Sementara bakteri yang masuk ke dalam saluran pencernaannya akan hancur meleleh akibat enzim pencernaan vultur yang memiliki tingkat keasaman tinggi.

kewaspadaan burung vultur via nationalgeographic.com Vultur juga memiliki tingkat kewaspadaan yang tinggi terhadap kondisi di sekelilingnya. Pasalnya tidak jarang ada hewan predator yang melintas saat vultur tengah asyik menyantap bangkai yang ditemukannya. Jika hal itu sampai terjadi, maka vultur hanya bisa pasrah dan menjauh dari bangkai hingga hewan predator tadi selesai memakan bangkainya. Namun setidaknya vultur yang bersangkutan tidak sampai ikut dimakan oleh hewan predator tadi. 

Hal itu pulalah yang menyebabkan vultur sangat sulit dipotret dari jarak dekat. Pasalnya begitu melihat lensa kamera yang berkilauan di dekatnya, vultur lebih memilih untuk menjaga jarak daripada mengambil resiko berada di dekat benda yang masih asing baginya. Namun James tidak putus asa. Ia memiliki triknya sendiri supaya ia bisa tetap memotret vultur dalam jarak dekat. 

Pada awalnya, James yang ditemani oleh pakar hewan Basili Peters hanya sebatas mengamati vultur dari kejauhan sambil memotreti burung-burung tersebut. Namun hal tersebut tidak membuat James merasa puas. Ia ingin mendapatkan foto-foto vultur dari jarak dekat. Untuk keperluan tersebut, James dan rekannya pun kemudian berkeliling di padang Afrika Timur sambil mencari bangkai hewan yang masih segar. 

Pucuk dicinta ulam tiba. James berhasil menemukan bangkai wildebeest – sejenis hewan mirip lembu – yang sedang dikerubungi oleh vultur. Maka, James pun kemudian buru-buru turun dari mobilnya, menaruh kamera yang sudah disetel dengan timer pada bangkai tadi, kemudian segera kembali ke mobil.   

Rencana James sayangnya tidak berjalan sesuai harapan. Setelah ia pergi meninggalkan bangkai tersebut, burung-burung vultur tadi memang kembali menuju bangkai untuk melanjutkan makan. Namun begitu menyadari keberadaan kamera pada bangkai, burung-burung vultur tersebut langsung berhenti dan tidak jadi mendekati bangkai.

James kemudian memodifikasi rencananya via nationalgeographic.com James kemudian memodifikasi rencananya. Ia menaruh kameranya di dalam rongga tubuh bangkai dengan harapan burung-burung tersebut tidak menyadari keberadaan kameranya. Awalnya rencananya berjalan sesuai harapan. Kali ini gerombolan burung vultur tersebut tidak lagi takut untuk menghabiskan bangkai dengan kamera di dekat mereka. 

Namun karena mereka makan sambil mengguncang-guncangkan bangkainya, kamera yang ada di dalam bangkai ikut terguling. Akibatnya, saat James kembali untuk mengecek gambar-gambar yang berhasil ditangkap oleh kameranya, yang ia dapatkan hanyalah gambar gelap akibat bercak darah yang menempel pada kaca lensa. James kemudian membuat tiruan kepala wildebeest dan menaruh kameranya di dalamnya. Namun rencananya lagi-lagi tidak membuahkan hasil dan ia gagal mendapatkan foto yang memuaskan.  

Sudah hampir satu bulan berlalu. James sudah mencoba segala macam cara yang ia pikirkan demi mendapatkan foto gerombolan vultur yang sedang makan dari jarak dekat. Namun semua upayanya tadi seolah bak menegakkan benang basah. Ia selalu gagal mendapatkan foto yang ia harapkan. Entah karena vulturnya tidak mau mendekat, lensa kameranya menangkap gambar yang salah, atau karena sebab-sebab lainnya. 

Hal ini jelas membuat James merasa frustrasi. Pasalnya proyek foto ini merupakan proyek besar perdananya untuk majalah National Geographic. Rekan James bahkan sampai memintanya untuk menyerah dan pasrah saja. Namun James masih tidak mau menyerah pada nasib. Ia tidak mau pulang dengan tangan kosong setelah menghabiskan waktu begitu lama di dekat kawanan vultur. 

Berada begitu lama di dekat kawanan vultur di lain pihak membawa dampak positif bagi James. Ia secara perlahan semakin memahami perilaku burung pemakan bangkai tersebut saat berada di dekat kamera dan manusia.  

Vultur pada dasarnya merupakan burung yang sangat waspada. Namun begitu ada seekor vultur yang menyantap bangkai dengan kamera di dalamnya, burung-burung vultur lain akan ikut melakukannya tanpa rasa takut. Dan ketika sekawanan vultur sedang sibuk menyantap daging, tidak jarang mereka terlibat perkelahian satu sama lain karena sama-sama memperebutkan bagian terenak dari bangkainya. 

Hal inilah yang dijadikan patokan oleh James. Ia menyadari bahwa jika ia menaruh kameranya di dalam bangkai saat para vultur tengah sibuk makan dan berkelahi satu sama lain, maka para vultur tidak akan menjauh dari bangkai selama James tidak berlama-lama di tempat tersebut. Maka, saat James berhasil menemukan kawanan vultur di sekitar bangkai, James pun kemudian berlari menuju bangkai, menaruh kamera yang sudah disetel di dalamnya,kemudian bergegas pergi dari tempat tersebut dengan memakai mobil. 

Hasilnya sungguh manis. Ketika James kembali untuk mengecek gambar-gambar yang berhasil ditangkap oleh kamera, ia berhasil mendapatkan gambar-gambar yang fantastis semisal kawanan vultur yang sedang berpesta di atas rongga tulang rusuk makanannya. Selain vultur, ia juga berhasil mendapatkan foto hewan-hewan pemakan bangkai lainnya seperti anjing jackal dan bangau marabou. 

Namun keberhasilan sendiri ini bukan tanpa pengorbanan. Kamera yang digunakan oleh James untuk mengambil gambarnya kini berlumuran oleh darah dan isi perut hewan. Meskipun begitu, toh James tidak merasa terlalu risau karena kameranya masih bisa dibersihkan. Yang terpenting, ia berhasil mendapatkan foto-foto kawanan vultur yang sedang makan dari jarak yang amat dekat. Foto-foto tersebut kemudian dimuat di majalah National Geographic terbitan bulan Januari 2016 yang membahas tentang vultur dan ancaman kepunahan yang membayangi mereka. 

UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI



Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Fotografer Ini Nekat Menaruh Kameranya DI Dalam Bangakai Demi Mendapatakan Foto Yang Bagus"

Post a Comment