Misteri Dentuman Jakarta-Bogor Dini Hari Belum Terpecahkan
Bermediasi- Sumber suara dentuman bisa dari aktivitas kegunungapian berasal dari dapur magma. Saat magma berpindah tempat dari dapur magma yang dalam ke dapur magma yang dangkal, dapur magma yang dalam akan kosong. Kondisi ini bakal diikuti dengan ambruknya dapur magma, dentuman terjadi.
Kalau bukan dari Anak Krakatau, Salak, dan Gede, barangkali itu suara dari dalam bumi? Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantahnya. Soalnya, aktivitas lempeng bumi tidak terdeteksi signifikan pada momen itu. Ada memang, gempa relatif kecil, yakni gempa tektonik di Selat Sunda pukul 22.59 WIB Jumat (10/4), dengan magnitudo 2,4 di 70 km arah selatan barat daya dari Gunung Anak Krakatau pada kedalaman 13 km. Gempa itu tak terkait dengan suara dentuman dini hari tadi.
"Terkait suara dentuman yang beberapa kali terdengar dan membuat resah masyarakat Jabodetabek, sejak tadi malam hingga pagi hari ini pukul 06.00 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan tidak terjadi aktivitas gempa tektonik yang kekuatannya signifikan di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Provinsi Banten," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam keterangannya.
Spekulasi sumber dentuman dari gunung dan dari aktivitas tektonik mentah. Barangkali ada aktivitas kendaraan udara? Dalam dunia penerbangan, ada yang namanya sonic boom atau dentuman akibat pesawat yang memecah dinding kecepatan suara. Jet-jet tempur tertentu bisa menghasilkan sonic boom. Spekulasi ini juga mentah oleh pihak yang biasa mengoperasikan jet tempur, yakni TNI AU.
"Tidak ada pesawat tempur TNI AU yang beroperasi di Jakarta saat ini. Semuanya berada di pangkalan mereka masing-masing," kata Kasubdispenum Dispenau Kolonel Sus Muhammad Yuris saat dimintai konfirmasi.
Terpantau dari Flightradar 24, hanya ada satu pesawat yang menjauh dari arah Jakarta ke arah lautan utara Karawang Jawa Barat, mulai 10 April 2020 pukul 19.00 UTC atau 11 April pukul 02.00 WIB tadi. Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (AirNav) Indonesia menyatakan penerbangan dini hari tadi normal.
Bukan gunung api, bukan aktivitas lempeng bumi, bukan pesawat yang menembus kecepatan suara, lalu dari mana sumber dentuman itu? Barangkali meteor?
"Tidak ada sumber dentuman dari langit atau dari meteor," kata Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin.
Suara-suara dari angkasa biasanya terdengar karena petir dan gemuruhnya. Lagi-lagi, dugaan itu terbantahkan.
"Ada yang menduga itu suara petir, tetapi data liputan awan yang dipantau LAPAN semalam tidak ada awan yang potensial menimbulkan petir di wilayah Jabodetabek," tutur Thomas.
Fenomena yang secara umum disebut sebagai 'skyquake' ini masih belum menemui penjelasan. Namun ada veteran kegunungapian yang berhipotesis bahwa dentuman itu berasal dari Anak Krakatau. Dia adalah Ahli Vulkanologi Surono alias Mbah Rono. Memang, suara tidak secara linear terdengar di semua tempat, ini karena ada perbedaan kondisi di tiap-tiap tempat. Suara bisa terdengar jauh karena Indoensia sedang dalam kondisi sunyi, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Gelombang suara kan tergantung pada tekanan dan temperatur udara, bisa yang sifatnya yang memperlemah dan meneruskan begitu saja, bisa seperti itu sehingga daerah lain mendengar dan daerah lain tidak mendengar," ujar Mbah Rono saat dihubungi.
Pernyataan Mbah Rono yang merupakan mantan Kepala PVMBG tersebut bertentangan dengan Kepala Bidang Gunung Api PVMBG, Hendra Gunawan. Mbah Rono bilang sumber dentuman berasal dari Krakatau, Hendra Gunawan tidak demikian. Meski begitu, keduanya tidak saling berbantah secara langsung.
Tentu saja, sains bukan masalah percaya atau tidak percaya, tapi perkara masuk akal atau tidak, juga masalah bisa dibuktikan atau tidak. Jika ingin ketenangan, maka sikap 'percaya saja' bisa saja menjadi obat. Tapi jika ingin mencari kebenaran, maka pencarian perlu diupayakan. Tanda tanya masih ada. Misteri belum terpecahkan.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
0 Response to "Misteri Dentuman Jakarta-Bogor Dini Hari Belum Terpecahkan"
Post a Comment