Bermediasi- Tanaman kelor yang tumbuh di Desa Liangkobori Kecamatan Loghia Kabupaten Muna sudah menyita perhatian. Bahkan, beberapa orang warga yang berasal dari luar Pulau Muna rela datang ke desa yang berjarak sekitar 12 kilometer lebih dari Raha, ibukota kabupaten Muna. Kelor itu tampak berbeda karena berwarna putih dan disebut kelor putih.
Beberapa orang pengunjung malah diam-diam memetik kelor putih tanpa pengetahuan pemilik. Sering, saat kelor diperiksa, terdapat satu atau dua tangkai yang baru saja dipotong dengan sengaja.
Pemilik kelor putih, Wa Ode Malimua tak menghiraukan kejadian ini. Menurutnya dia tak pernah mendapatkan mimpi atau hal-hal aneh saat kelor miliknya mulai berubah warna sejak 4 bulan lalu.
"Tak pernah saya lihat yang aneh-aneh itu. Mimpi juga tidak," ujar Wa Ode Malimua, beberapa waktu lalu.
Dia mengungkapkan, banyak mendapatkan kunjungan semenjak tanaman kelor miliknya berubah putih. Bahkan, beberapa orang mengaku dari luar daerah.
"Ada yang mengaku dari Jawa, Sumatera. Mereka bilang begitu saat memperkenalkan diri," ujarnya.
Rata-rata, pengunjung datang dan bertanya mengenai kelor putih milik Wa Ode Malimua. Banyak pula yang sekedar mampir berfoto dan memposting foto kelor misterius itu di media sosial.
"Ada pula yang pesan, katanya kelor dijaga baik-baik. Karena ini langka dan bisa jadi dapat digunakan untuk obat," tambahnya.
Namun, sejak kelor miliknya berubah warna, Malimua dan keluarga mulai hati-hati saat hendak memasak. Padahal, dia mengakui sudah bertahun-tahun menjual kelor ini di pasar untuk membantu ekonomi keluarga.
Kelor Aneh
Kelor berwarna putih susu milik Wa Ode Malimua dan La Ode Nggulu di Desa Liangkabori Kecamatan Loghia dianggap aneh oleh beberapa orang yang sudah pernah melihat langsung.
Saat dikunjungi Liputan6.com, kelor yang mulai berubah berwarna putih sejak Februari 2019, ternyata daun dan tangkainya tak semua berwarna putih.
Setelah batang utama, kelor putih yang sudah membuat geger media sosial itu memiliki sisa potongan dua cabang besar yang ditumbuhi rimbunan daun kelor. Rimbunan daun pada salah satu cabangnya masih tetap berwarna hijau.
Meskipun, bagian cabang dengan daun berwarna hijau kekuningan, sudah bercampur dengan daun berwarna putih. Satu cabang lainnya, semua berwarna putih mulai dari tangkai dan daun.
"Daun-daun kelor yang berwarna putih pada cabang satunya, tidak memutih karena waktu. Saat pertama tumbuh, memang sudah langsung putih," ujar Wa Ode Malimua.
Hingga saat ini, belum ada penjelasan. Malah, pihak Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Holtikultura Kabupaten Muna belum menemukan penyebab pasti perubahan warna tanaman kelor itu.
"Kemungkinan kurang zat hijau daun. Tetapi belum ada penelitian yang pasti, saya juga sudah dapat gambarnya, tapi belum menerima hasil yang pasti soal penyebabnya," ujar Kepala Dinas Tanaman Pangan Perkebunan dan Holtikultura Kabupaten Muna, Anwar Agigi.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
0 Response to "Misteri Kelor Putih di Desa Liangkobori Sampai Diam-Diam Saat Memetik"
Post a Comment