Bermediasi- Diskon atau potongan harga bisa menjadi senjata utama untuk mendongkrak penjualan mobil. Terlebih penjualan mobil di pasar Indonesia mengalami penurunan cukup signifikan. Dikatakan Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra, penjualan retail mobil year to date (Januari-September) turun 11 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu.
Lalu apakah obral diskon benar-benar bisa membantu mendongkrak penjualan mobil sampai akhir tahun ini? "Nggak (banyak membantu-Red). Bisa dilihat, diskon mobil Daihatsu lebih rendah dari merek lain," kata Amel, kepada wartawan di Jakarta, belum lama ini.
Menurut Amel, jika tidak dikelola baik, tawaran diskon yang diobral justru akan menjadi malapetaka bagi diler maupun Agen Pemegang Merek (APM).
"Karena kami anggap nanti kalau dipaksakan malah dapat konsumen yang tidak sehat. Kalau tidak sehat tarikan banyak. Kalau banyak, nanti NPL (Non Performing Loan) tinggi," terang Amel.
Jika angka NPL tinggi, menurut Amel leasing atau lembaga pembiayaan bisa merugi. Kalau leasing merugi, akhirnya tidak bisa membantu penjualan mobil baru.
"Itu sama aja masuk lobang. Maka itu, Daihatsu ingin kalau memang memberi diskon itu sewajarnya dan dapat konsumen yang memang mampu beli," lanjut Amel.
Selama ini, soal besaran diskon yang diberikan kepada konsumen adalah program dari diler. Jadi APM tidak ikut andil dalam menentukan besaran diskon tersebut.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
0 Response to "Obral Diskon Bukan Solusi Dongkrak Penjualan Mobil"
Post a Comment