Misteri Api Keluar dari Tanah di Ponorogo, Karena Ampas Jamu?





Bermediasi- Lahan seluas 70 meter persegi di Dusun Ringinsurup, Desa Kupuk, Bungkal, Ponorogo tiba-tiba merekah. Dari dalam rekahannya muncul bara yang kemudian menyala menjadi api. Api yang keluar atau muncul dari tanah tersebut viral di medsos dan apilkasi percakapan.

Lahan yang dari rekahan tanahnya keluar api itu milik Bonatun. Salah satu warga setempat, Marmi (55), mengatakan fenomena ini baru terjadi pertama kali di desanya. Menurutnya, kejadian ini sudah terjadi selama sebulan terakhir.

"Satu bulan terakhir, baru ramai banyak orang satu minggu ini," terang Marmi kepada detikcom, Kamis (26/9/2019).

Menurut Marmi, banyak pengunjung yang datang. Mereka penasaran pada tanah berapi. Tak jarang masyarakat juga mengabadikan fenomena ini menggunakan ponsel mereka.

"Iya, baru viral. Akhir-akhir ini banyak yang ke sini," kata Marmi.

Senen (65), salah satu kerabat Bonatun mengatakan Bonatun bukan orang pertama yang memiliki tanah ini. Pemilik awal tanah ini dia tidak kenal. Yang dia tahu pemilik awal tanah ini menggunakan lahannya sebagai bahan baku pembuatan genting.

"Tanah ini sama pemilik awal pernah dikeruk untuk pembuatan genting pada 2011. Ngeruk-nya sedalam 2 meter," ujar Senen.

Dari pemilik awal, kata Bonatun, tanah berganti kepemilikan ke Kasemi. Di tahun 2011-2013, Kasemi memanfaatkan tanah ini untuk membuang ampas atau sisa perasan jamu.

Bonatun kemudian membeli tanah itu dan menanaminya dengan jagung dan ketela. "Setelah itu, sama saudara saya, tanah itu diuruk lalu ditanami jagung dan terakhir diganti ketela," kata Senen.

Menurut Senen, hasil pertanian jagung dan ketela dari lahan tersebut lumayan bagus. Tanah tersebut termasuk subur. Namun, sebulan terakhir, tiba-tiba timbul retakan pada tanah, disusul asap dan api.

Bonatun, kata Senen, juga khawatir dengan keadaan tanahnya. Bukannya tanpa usaha, dua minggu lalu Bonatun sudah memasang dua pompa air di sudut lahan untuk menyiram api. Namun usahanya belum berhasil, api tak juga mati.

"Karena putus asa, akhirnya lahan tersebut dibiarkan begitu saja hingga saat ini," kata Senen.

Ada 19 rekahan yang mengeluarkan api. Rekahan itu mencapai kedalaman sekitar 30 cm. Pun juga bekas lokasi kebakaran tersebut membuat tanah di lahan tersebut ketinggiannya menurun. Namun seiring waktu, dari 19 rekahan, saat ini hanya 12 rekahan yang masih mengeluarkan api.

Polisi memasang garis polisi pada lahan yang rekahan tanahnya mengeluarkan api di Ponorogo. Police line dipasang karena khawatir dengan keselamatan warga yang penasaran dengan lokasi ini.

Kanit Sabhara Polsek Bungkal Aiptu Suyitno mengatakan pihaknya sengaja memasang police line agar warga tidak mendekat ke lokasi rekahan. Pasalnya, dikhawatirkan ada warga yang terjebak di rekahan dan bisa mengalami luka bakar.

"Karena tanahnya terbakar bisa amblas, kalau amblas nanti terjebak dan terbakar," tutur Suyitno.

Selain bau hangus, api dan asap yang keluar dari tanah juga beraroma rempah-rempah.

"Menurut laporan warga itu baunya kayak rempah-rempah gosong," tutur Camat Bungkal, Jemain.

Karena itu Jemain menduga api dari dalam tanah itu merupakan bekas ampas jamu yang terbakar. Ampas itu berada di dalam tanah karena tanah tersebut awalnya cekung dan semoat diuruk.

Karena efek kemarau panjang dan diduga ada suhu panas dari fermentasi ampas jamu hingga menimbulkan api.

"Atau bisa juga karena tidak sengaja kena percikan api puntung rokok warga, tapi mudah-mudahan ini tidak benar," kata dia.

Menurut Jemain, kemungkinan di dalam tanah ini ada cairan kimia bekas dari pembuangan limbah ampas jamu. Namun yang jelas, kata Jemain, ini bukan api alami yang muncul akibat gas bumi.

"Ini bukan gas bumi tapi kemungkinan karena limbah," imbuh dia.

Pada akhirnya api yang keluar dari dalam tanah bisa dipadamkan. Empat tangki air berhasil memadamkannya. Ketua TRC BPBD Ponorogo Hadi Susanto menjelaskan awalnya pihaknya merasa kesulitan melakukan 'pemadaman' karena kedalaman sampah yang mencapai 3 meter.

"Pembasahan agak lama padamnya karena terlalu dalam," tutur Hadi.

"Timbulnya api ini berasal dari tanah eks pembuangan limbah jamu, karena kedalaman limbah yang mencapai 3 meter, petugas kami kesulitan melakukan pemadaman," terang dia.

Menurutnya, karena kemarau yang panjang, akhirnya timbul api dari dalam limbah ampas jamu tersebut yang membuat retakan tanah disertai munculnya api.

"Tim kami dari BPBD saat ini melakukan pembasahan, karena khawatir api bisa merembet ke pemukiman warga," tandas dia.

UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757 
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Misteri Api Keluar dari Tanah di Ponorogo, Karena Ampas Jamu?"

Post a Comment