Bermediasi- Team pakar serta periset Museum Geologi, Bandung, temukan jejak gajah unik di Sulawesi Selatan. Gadingnya bukan dua tetapi empat. Jejak gajah itu diketemukan di Lembah Wallanae berbentuk fosil tengkorak.
Fosil itu tengah dipamerkan di ruangan sayap Museum Geologi Bandung semenjak 11 Agustus sampai 11 November 2018. Diketemukan pada 1990-an, penggaliannya berhenti sebab permasalahan dana analisa. Tidak hanya fosil gajah, turut dipamerkan diantaranya fosil babi besar (Celebochoerus heekereni) serta kura-kura raksasa (Geochelone
atlas).
Rombongan gajah yang sudah pernah menempati Sulawesi berdasar penemuan fosil oleh teamnya periset awalnya yakni Stegodon sompoensis, selanjutnya Stegodon sp., serta "Elephas" celebensis untuk gajah bergading empat itu. "Umur fosil gajah purba itu seputar dua juta tahun," kata ketua team periset Fachroel Aziz, ahli paleovertebrata, minggu kemarin.
Fosil Stegodon di Sulawesi pertama-tama digambarkan oleh periset Belanda, Dirk Albert Hooijer pada 1953. Sesudah temukan fosil Stegodon selanjutnya di wilayah Sompoh, Hooijer ajukan nama spesies baru yakni Stegodon sompoensis.
Team kombinasi dari Pusat Riset serta Peningkatan Geologi Bandung serta University of Utrecht dan National Museum of Alami History Belanda mempelajari di Lembah Wallanae semenjak 1989-1992. Beberapa penemuan seperti spesimen fosil gigi serta tengkoraknya. Dari ukuran giginya, kata Fachroel, Stegodon sompoensis termasuk kerdil. "Kecil gajahnya, paling seukuran kerbau," katanya.
Sedang "Elephas" celebensis atau gajah bergading empat, awalannya diketemukan periset Belanda yang lain, Heekeren pada 1947. Waktu itu dia baru temukan gigi serta terlihat berlainan dengan type Stegodon.
Saat itu, kata Fachroel, fosil itu belum disebutkan punya gajah bergading empat. Fachroel serta pakar gajah purba asal Belanda, Gert Van den Berg setuju memberikan sinyal kutip pada kata "Elephas". Alasannya, mereka masih sangsi dengan tempat spesimen ini dengan taksonomi.
"Sebab Elephas itu gadingnya dua, ini kan empat. Apa benar ini gajah atau lainnya?" tutur Fachroel.
Sepasang gading atas bermanfaat jadi senjata serta pencungkil. Mengenai sepasang gading kecil di bawahnya berupa cukup gepeng, manfaatnya belum didapati. Menurut Gert Van den Berg, selama ini bukti kehadiran gajah bergading empat di Indonesia cuma di Sulawesi.
Menurutnya, pada jaman Miosen yang periodik 23 sampai 5 juta yang lalu, banyak type gajah bergading empat di Asia. "Stegoloxodon ialah relict di Sulawesi, sebab terisolasi ia masih dapat hidup," katanya. Sesaat gajah di daratan Asia punah karena kompetisi dengan type gajah baru.
UPDATE TERSEDIA LIVECHAT POKER757
DENGAN VERSI ANDROID & IOS
KLIK DI BAWAH INI
0 Response to "Unik, Gajah Purba Sulawesi Ini Punyai Empat Gading "
Post a Comment